Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa atau biasa disebut dengan LDKS tengah dilaksanakan di MTs Bilingual Muslimat NU, Pucang, Sidoarjo. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28—29 Januari 2023 dengan peserta siswa-siswa MTs Bilingual Muslimat NU yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah(OSIS) dan siswa-siswa MI yang terbentuk dalam Polsis atau polisi siswa. Ada hal menarik yang disoroti dan berbeda dari hal biasanya, yakni munculnya organisasi pada tingkat sekolah dasar, yakni Polsis yang diikuti siswa-siswa MI.

Kegiatan LDKS ini merupakan aktivitas melatih jiwa kepemimpinan siswa agar mampu menjadi contoh bagi siswa-siswa yang lainnya. Sejalan dengan hal itu, Maam Nina selaku Wakil Kepala(Waka) bagian kesiswaan menuturkan bahwa LDKS ini sangat bermanfaat untuk anak-anak Polsis. Mengingat hal ini adalah kali pertama mereka mengikuti kegiatan seperti ini karena sebelumnya tidak ada. Polsis di sini kan mereka hanya menertibakan saat di masjid dan ketertiban berbahasa inggrisnya. Kalau seperti ini kan mereka jadi tahu, oh ternyata ada organisasi semacam ini, semacam OSIS yang ada di kakak kelasnya supaya bisa dicontoh. Mereka lebih tertib, lebih tegas, dan lebih bertanggung jawab.

Selain Waka, siswa juga merasakan tentang apa yang ia terima dari pemaparan materi yang telah diberikan. M. Haris, siswa kelas 6 ini mengutarakan perasaannya bahwa LDKS ini perlu untuk diketahui karena bisa menajdi pemimpin untuk masa yang akan datang. Selain Haris, Ketua OSIS MTsB, Dewi Kamilah Az-Zahra atau biasa disapa Zahra, mengungkapkan bahwa dia sangat senang sekali karena LDKS ini kembali dilaksanakan. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan dan memberi pengetahuan untuk OSIS dan Polsis dalam bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Dan tentunya setiap materi punya pesan yang sangat baik dan saya yakin akan berguna untuk calon-calon pemimpin.

Kegiatan ini dilaksanakan guna membentuk siswa yang tanggap dan trengginas. Tanggap adalah peka terhadap keadaan sekitar. Sedangkan tringganas adalah lincah atau terampil untuk menghadapi sesuatu. Selain untuk membentuk siswa dengan karakter seperti itu, LDKS ini adalah tempat di mana mereka dibekali untuk menjadi pemimpin untuk temannya atau untuk diri sendiri. Dalam mencetak siswa OSIS yang tanggap dan trengginas tersebut, para guru atau panitia LDKS menyiapkan beberapa materi, di antaranya Hakekat Kepemimpinan, Generasi yang Tanggap dan Trengginas, Jadilah Generasi yang Merdeka, dan Peningkatan Kecerdasan Spiritual.  

Maam Silvi, Wakil Kepala Kesiswaan MTs Bilingual Muslimat NU, menuturkan, “LDKS sangat banyak manfaatnya untuk anak-anak terutama untuk OSIS karena OSIS sendiri merupakan pioneer dari madrasah karena ini sebagai panutan bagi anak-anak yang lain dalam berperilaku dan bersikap. Jadi, dalam kegiatan ini anak2 dibekali tentang hakekat pemimpin, bagaimana bisa menjadi siswa yang memiliki profil pelajar Pancasila yang mana hal itu juga sangat penting dalam menjadi dasar kepemimpinan mereka sehingga kedepannya ketika mereka melakukan kewajibannya yaitu menertibkan teman-temannya, maka sebelum itu dilakukan mereka sudah meneribakan dirinya sendiri. Dengan begitu teman-temannya juga akan segan ketika mereka mengingatkan teman-temannya. Kegiatan ini sangat banyak manfaatnya karena dilatih menajdi pribadi yang tau menempatkan dirinya, menjadi pemimpin yang baik, yang bisa menjadi panutan bagi teman-temannya.”

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan selama dua hari dan terletak di area sekolah dan Kafe Sawah, Pujon, Malang.  Setelah kegiatan materi dan inaugurasi pada hari Sabtu, hari Minggu seluruh peserta LDKS dan panitia berwisata ke Malang. Tujuannya adalah desa wisata, Kafe Sawah.

Kategori: Berita